Pengertian Pengangguran: Jenis, Penyebab, Faktor & Dampaknya – Pengangguran merupakan salah satu kondisi di mana khalayak yang termasuk dalam angkatan kerja aktif mencari pekerjaan akan tetapi tidak berhasil untuk mendapatkan sebuah pekerjaan. Pengangguran dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk kurangnya peluang kerja, ketidakcocokan keterampilan, perubahan teknologi, dan kondisi ekonomi yang lesu.
Ada beberapa jenis pengangguran, seperti pengangguran struktural, friksional, dan siklis. Pengangguran struktural terjadi ketika ada ketidakcocokan antara keterampilan pekerja dan kebutuhan pasar kerja, sementara pengangguran friksional disebabkan oleh perpindahan pekerjaan atau waktu yang dibutuhkan untuk mencari pekerjaan baru.
Pengangguran siklis terkait dengan fluktuasi ekonomi, di mana tingkat pengangguran meningkat selama resesi dan menurun saat ekonomi membaik. Pada pengangguran memiliki dampak negatif pada individu, termasuk hilangnya pendapatan, penurunan kualitas hidup, dan masalah psikologis, serta dapat mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan melalui penurunan daya beli dan produktivitas.
Jenis-Jenis dari Pengangguran
Pengertian Pengangguran: Jenis, Penyebab, Faktor & Dampaknya – Pengangguran merupakan kondisi di mana seseorang yang berusia angkatan kerja dan tidak memiliki pekerjaan, namun ingin dan mampu bekerja. Pengangguran dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa faktor, yaitu:
1. Berdasarkan Penyebabnya:
- Pengangguran Friksional: Terjadi karena peralihan pekerjaan, mencari pekerjaan baru, atau baru memasuki angkatan kerja.
- Pengangguran Struktural: Terjadi karena ketidaksesuaian antara keahlian angkatan kerja dengan keperluan dari pasar kerja.
- Pengangguran Siklis: Terjadi karena fluktuasi siklus bisnis, seperti saat resesi.
- Pengangguran Musiman: Terjadi karena faktor musiman, seperti saat panen raya atau musim liburan.
- Pengangguran Teknologi: Terjadi karena kemajuan teknologi yang menggantikan tenaga kerja manusia.
2. Berdasarkan Sifatnya:
- Pengangguran Terbuka: Terjadi ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan sama sekali.
- Pengangguran Setengah Menganggur: Terjadi ketika seseorang bekerja dengan jam kerja yang kurang dari standar atau tidak sesuai dengan keahliannya.
- Pengangguran Terselubung: Terjadi ketika seseorang bekerja di sektor informal atau memiliki penghasilan di bawah standar upah minimum.
3. Berdasarkan Jangka Waktunya:
- Pengangguran Jangka Pendek: Terjadi ketika seseorang menganggur kurang dari 3 bulan.
- Pengangguran Jangka Menengah: Terjadi ketika seseorang menganggur antara 3 bulan hingga 1 tahun.
- Pengangguran Jangka Panjang: Terjadi ketika seseorang menganggur lebih dari 1 tahun.
Memahami jenis-jenis pengangguran ini penting untuk merumuskan kebijakan dan program yang tepat untuk mengatasi permasalahan pengangguran. Upaya-upaya seperti pelatihan keterampilan, penciptaan lapangan kerja, dan pembangunan infrastruktur perlu dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Penyebab Tingginya Angka Pengangguran
Tingginya angka pengangguran di Indonesia diakibatkan karena bermacam jenis faktor yang saling terpaut, antara lain:
1. Ketidakseimbangan antara Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja: Jumlah angkatan kerja di Indonesia terus meningkat, namun tidak diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja yang memadai. Hal ini mengakibatkan kompetisi yang sangat ketat di pasar kerja dan banyak khalayak yang tidak memperoleh pekerjaan.
2. Kesenjangan Keterampilan: Keahlian dan kemampuan yang dimiliki oleh angkatan kerja tidak selalu tepat dengan keperluan pasar kerja. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti sistem pendidikan yang belum optimal, kurangnya pelatihan keterampilan, dan perubahan teknologi yang pesat.
3. Pertumbuhan Ekonomi yang Lambat: Pertumbuhan ekonomi yang lambat menyebabkan berkurangnya investasi dan penciptaan lapangan kerja baru. Hal ini semakin menjadi sangat burk dalam kondisi pengangguran di Indonesia.
4. Faktor Demografis: Struktur usia penduduk Indonesia didominasi oleh usia muda, yang berarti banyak orang yang memasuki angkatan kerja. Hal ini bisa memajukan angka pengangguran jika tidak dibanding dengan lapangan kerja yang cukup.
5. Kurangnya Infrastruktur dan Regulasi yang Mendukung: Kurangnya infrastruktur dan regulasi yang mendukung investasi dan penciptaan lapangan kerja juga dapat menjadi faktor penyebab pengangguran.
6. Faktor Psikologis: Beberapa orang mungkin enggan bekerja karena faktor psikologis seperti kurangnya motivasi, rasa minder, atau stigma negatif terhadap pekerjaan tertentu.
Menanggulangi pengangguran memerlukan waktu dan upaya yang komprehensif dari beragam jenis pihak, seperti pemerintah, swasta, hingga masyarakat.
Faktor Utama Munculnya Pengangguran
Faktor utama hadirnya pengangguran adalah ketidaksesuaian antara permintaan maupun penawaran dari tenaga kerja. Hal ini berarti jumlah angkatan kerja yang mencari pekerjaan lebih banyak dibandingkan dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia.
Ketidakseimbangan ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:
- Pertumbuhan penduduk yang tinggi: Jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat, terutama usia muda, menyebabkan pertambahan angkatan kerja yang signifikan.
- Keterampilan yang tidak sesuai: Keterampilan yang dipunyai oleh pencari kerja tidak sesuai dengan kebutuhan dari pasar kerja. Hal ini disebabkan oleh sistem pendidikan yang belum optimal, kurangnya pelatihan keterampilan, dan perubahan teknologi yang pesat.
- Pertumbuhan ekonomi yang lambat: Pertumbuhan ekonomi yang begitu pelan mengakibatkan berkurangnya investasi dan pembukaan lapangan kerja baru.
- Kurangnya infrastruktur dan regulasi yang mendukung: Kurangnya infrastruktur dan regulasi yang mendukung investasi dan penciptaan lapangan kerja juga dapat menjadi faktor penyebab pengangguran.
Selain faktor-faktor di atas, faktor demografis, psikologis, dan ketidakcocokan upah juga dapat menjadi faktor munculnya pengangguran.
Dampak Pengangguran di Indonesia
Pengangguran di Indonesia sudah membawa dampak negatif bagi semua khalayak, masyarakat, hingga negara. Berikut beberapa dampaknya:
Bagi Individu:
- Kehilangan pendapatan: Pengangguran menyebabkan individu kehilangan penghasilan, sehingga sulit memenuhi kebutuhan hidup dan menurunkan taraf hidup.
- Menurunnya kesehatan mental: Pengangguran bisa mengakibatkan terjadinya masalah stres, depresi, kecemasan, hingga kesehatan mental lainnya.
- Menurunnya produktivitas: Pengangguran menyebabkan berkurangnya jumlah tenaga kerja yang produktif, sehingga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
- Meningkatnya kriminalitas: Pengangguran dapat mendorong seseorang melakukan tindakan kriminal untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Bagi Masyarakat:
- Meningkatnya kemiskinan: Pengangguran menyebabkan meningkatnya jumlah orang miskin, sehingga memperparah kesenjangan sosial.
- Meningkatnya kriminalitas: Pengangguran dapat meningkatkan angka kriminalitas, sehingga mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
- Menurunnya kualitas hidup: Pengangguran dapat menurunkan kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Terhadap Negara:
- Meningkatnya beban pengeluaran: Negara harus mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk program jaring pengaman sosial dan bantuan bagi pengangguran.
- Menurunnya pendapatan negara: Pengangguran menyebabkan berkurangnya pendapatan negara dari pajak, sehingga menghambat pembangunan nasional.
- Menurunnya stabilitas politik: Pengangguran dapat memicu keresahan sosial dan instabilitas politik.
Upaya untuk mengatasi dampak pengangguran harus dilakukan secara komprehensif dan berkelanjutan. Upaya-upaya tersebut harus fokus pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan, dan pengembangan infrastruktur.